Sabtu, 05 September 2020

p e l a t i h a n jurnalistik - ppt download

p e l a t i h a n jurnalistik - ppt download: Ciri utama naskah jurnalistik: Jenis tulisan : 1. Non Fiksi = Isinya berupa data dan fakta peristiwa nyata. Misalnya naskah jurnalistik. 2. Fiksi= Isinya bukan data atau fakta nyata, melainkan khayalan atau imajinasi Misalnya karya sastra berupa cerita pendek (cerpen), novel, puisi, dan drama. Ciri utama naskah jurnalistik: 1. Non fiksi (bukan khayalan atau imajinasi, tetapi berisi data dan fakta peristiwa nyata). 2. Faktual (berdasarkan fakta yang nyata terjadi). Tiga jenis naskah jurnalistik: 1. News (berita). 2. Views (pendapat, opini, atau pandangan). 3. Feature (karangan bebas).

Senin, 13 Juli 2020

Ramadhan Datang Corona Hilang


Ramadhan Datang Corona Hilang

Avnie suhayla




Covid 19 dari china telah menyebar di bumi

Negri kita  tercinta Indonesia juga sedang diuji dengan pandemi

Keadaan pun berubah tak sepeti dulu lagi

Bekerja, belajar, dan Semuanya diusahakan dilakukan di rumah sendiri


Tapi ada mereka yang tak mungkin bekerja di rumah

Karna tuntutan profesi atau tuntuan ekonomi yang sedemikian parah

Disaat seperti ini seharusnya kita lebih banyak introspeksi

Mungkin sudah lama kita tak dekat dengan ilahi


Dosa yang menumpuk membuat kita tak mengasihi makhluk di bumi

Dan serakah mengambal hak yang bukan milik pribadi

Saat ini iman dan imun harus ditingkatan kembali

Tapi kenapa ada yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan ?


Mengumpulkan kekayaan sementara yang lain kelaparan

Masih sibuk dengan caci makian sedangkan nyawa hari ini bisa puluhan yang hilang

Kok tega jenazah yang sudah sesuai aturan, dicegah untuk dikuburkan, kemana perginya kemanusiaan?

Kok tega mengusir perawat, dokter, dan pejuang medis dari rumahnya, padahal merekalah yang berjuang menyembuhkan saudara kita


Mari lawan korona bersama-sama, bagikan harta pada ia yang papa , mereka sedang membutuhkan uluran kita

Optimis badai ini akan berlalu, stay di rumah selalu,  dukung pejuang medis dan pemerintah dengan apa yang kita mampu

Ketika diuji seorang muslim harus bersabar , karna takdir Allah melatih kita untuk lebih tegar, dan membuat iman kita semakin mengakar

Ketika diuji seorang muslim harus sering manangis, di malam-malam sunyi bergerimis, bersujud  dan meminta pertolongan pada-Nya haruslah optimis, Dia akan segera kabulkan jika kita merendah dan mengemis. Laaa ilaaha illa anta subhaanaka inni kuntu minadzoolimin.


Ramadhan akan segera dating, kita semua ingin corona segera menghilangkan kan

Kita tak sanggup membayangkan di bulan suci yang penuh keberkahan , lebaran yang banyak dinantikan. Ada banyak kisah kepedihan dan kesedihan yang memilukan

Memang Kita semua akan mati,  tapi tolong jangan sepelekan wabah ini

Karna kecerobohan kita bisa berbahaya bagi orang lain, nyawa manusia jangan dibuat main-main.

Kedisplinan dan kewaspadaan harus kita terapkan, tapi tidak perlu berlebihan hingga stress membebani pikiran

Berusaha dan tawakal pada Allah Yang Maha mengasihi hambanya, semoga kita semua diberikan keberkahan umur beribadah kepadanya.







*Baru diposting di Blog  


Muslimah atau Feminis ?


Muslimah atau Feminis ?



(Afni Fatmawathi Harits)







Liberalisme, sekulerisme, pluralisme, dan feminisme berasal dari teori yang satu yaitu relativisme. Apa itu relativisme? Suatu teori bahwa segala sesuatu tidak mutlak kebenarannya atau segala sesuatu bersifat relatif. Feminisme, liberalisme, sekulerisme, dan pluralisme, bukanlah berasal dari khazanah keilmuan Islam. Istilah itu lahir dari Barat dan berkembang di Barat. Kemudian disebarluaskan untuk suatu misi tertentu, yang sayangnya banyak muslim yang tidak mengetahuinya bahaya pemikiran ini. Sehingga latah mengikuti tanpa tahu asal-usul pemikiran tersebut.

Istilah feminism digunakan pertama kalinya pada tahun 1873, oleh seorang filsuf sosialis di Prancis yang bernama Charles Fourier. Sebelumnya, terjadi gerakan perempuan memperjuangkan hak-haknya di Barat disebut womanism, the woman movement, atau woman questions.

Feminisme berawal dari pernyataan perempuan tentang kekuatannya. Awalnya ia bukan teori tapi tindak personal. Tindak personal yang masif ini menjadi sebuah gerakan.

Tragedi di Barat menceritakan ketidakadilan yang dialami perempuan. Mereka tidak mempunyai hak belajar, tidak memiliki kekayaan,  dan tidak boleh ikut dalam kehidupan publik. Seorang perempuan tidak boleh berniaga kecuali dengan mengatasnamakan laki-laki dari keluarganya. Seorang Ibu tidak boleh mendidik anaknya atas izin suaminya.

Dimana akar diskriminasi ini berasal? Ternyata jika kita membuka Bible atau Injil banyak                  42:14): “Kejahatan laki-laki lebih baik dari pada kebajikan perempuan, dan perempuanlah yang mendatangkan malu dan nista”. Dalam ayat lainnya dinyatakan: “Setiap keburukan hanya kecil dibandingkan dengan keburukan perempuan, mudah-mudahan ia ditimpa nasib orang berdosa” (Sirakh 25:19). Masih banyak contoh dalam ayat-ayat lainnya.

Para pemuka agama Kristen pada saat itu juga ikut memberikan pernyataan-pernyataan yang menindas perempuan. Seperti kata Bapak Gereja Tertulian (150 M) mengatakan “Perempuan adalah sumber dosa”. St. John Chrysostom (345-407 M) yang merupakan Bapak Gereja Yunani mengatakan bahwa wanita adalah setan, kejahatan dan bencana yang abadi dan menarik.

Dengan pernyataan-pernyataan tersebut wajar jika para feminis menyatakan bahwa agama dan kitab suci adalah akar dari penindasan perempuan. Adanya ketidakadilan, penindasan atas dasar agama, budaya patriarki, dan masalah sosial, yang menjadi latar belakang munculnya feminisme di Barat.

Trauma dan kebencian terhadap agama telah merasuki jiwa feminis. Menyuburkan paham sekularisme dan memerdekakan liberalisme. Belum lagi trauma akan kekerasan pihak Gereja terhadap perempuan dalam inquisisi Gereja yang tidak beradab dan bermoral. Dalam penjara inquisisi Gereja kebanyakan korbannya adalah perempuan, terutama janda. Agar hartanya bisa diambil dan dikuasai Gereja.

Feminisme  menyerukan kebebasan mutlak demi memerdekakan setiap hak perempuan. Seutuhnya, tubuh perempuan adalah milik perempuan, tidak ada intervensi orang lain bahkan tidak pula Tuhan.

Menurut feminis, tidak ada yang bisa mengatur juga memutuskan bagaimana perempuan menggunakan tubuhnya. Aborsi, pekerja seksual,  menjadi bintang iklan atau film porno adalah pilihan mereka. Segala bentuk aturan yang terlalu ikut campur kebebasan mereka dinilai telah menindas kebebasan mereka.

Sejarah feminis sangatlah berbeda dengan sejarah muslimah. Sebelum Islam datang, perempuan di tanah Arab tidak dianggap ada. Anak perempuan adalah aib keluarga. Pernikahan menjadi kehinaan bagi perempuan. Ketika perempuan menjadi istri, ia bisa diwariskan bahkan bisa dinikahi dengan anaknya sendiri. Perempuan sebelum Islam tidak memiliki harta dan tidak mendapat warisan. Kemudian Islam datang memuliakan perempuan. Menaikan derajatnya tinggi. Ketika ia masih kecil menjadi jalan ke syurga bagi orang tuanya yang menjaganya. Ketika dewasa ia penyejuk mata suaminya. Dan ketika menjadi Ibu, ia menjadi sosok yang mulia. Perempuan mendapat hak dalam warisan. Nilai perempuan dianggak sama dengan laki-laki. Yang membedakan dan yang menjadikan mulia adalah ketaqwaan.

Muslimah tidak memiliki sejarah yang kelam dan mengerikan. Namun sejarah yang mengesankan dan luar biasa. Inilah bukti bahwa Islam adalah agama yang paling benar karena syariat Allah akan membawa kebaikan dan kedamaian untuk semua hamba-Nya.

 Seorang muslimah adalah hamba Allah . Muslimah yang shalihah ialah yang taat  terhadap perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Tidak hanya muslimah, setiap muslim tidak memiliki kebebasan yang mutlak. Mereka memiliki kebebasan yang terikat. Karena setiap muslim adalah hamba, tinggal di bumi-Nya, menggunakan fasilitas yang diberikan Tuhannya dengan cuma-cuma.

Seorang muslimah memiliki panduan hidup. Panduan untuk beradab dan berakhlak. Panduan untuk beribadah dan berpakaian. Salah satu panduan berpakaian dalam Islam adalah dengan menutup aurat. Tujuannya adalah agar muslimah lebih terjaga, dan lebih bermartabat.  Dalam Islam manusia tidak memiliki hak tubuh seutuhnya. Tubuh adalah milik Allah . Kita hanya diizinkan memakainya untuk beribadah kepada-Nya. Dan suatu saat kita akna kembali kepada-Nya.

            Islam tidak peran menafikan peran-peran perempuan. Bahkan tercatat dalam sejarah peran perempuan sangat berkelas, dan berkesan di hati umat muslim. Misalnya Ibunda Khadijah i, bisniswomen yang sukses, hasilnya ia gunakan untuk mendukung Islam secara penuh. Hartanya, bahkan nyawanya ia serahkan untuk Islam. Di masa khalifah Umar bin Khattab h, ditunjukklah satu orang muslimah bernama Asy-Syifa sebagai menteri perdagangan pasar.

            Syariat hadir menemani perempuan dari keterpurukan dan kehinaan. Syariat hadir menjaga mutiara terindah dunia. Islam tidak memenjarakan perempuan dan tidak menindas hak-haknya.

            Karena perempuan tidak tercipta dari tulang kaki yang bisa diinjak sesuka hati. Juga bukan dari tulang tangan untuk disakiti. Namun tercipta dari tulang rusuk dekat di hati untuk disayangi dan dikasihi. Perempuan dari aspek biologis memang berbeda dari laki-laki. Islam tidak menafikan hal ini. Dan tidak memaksakan perempuan jauh dari kodratnya, atau jauh dari fungsi organ tubuhnya.

Perempuan  diciptakan memang berbeda bentuk tubuhnya dengan laki-laki.Untuk itu syariat mempunyai hukum yang sejalan dengan kodrat perempuan. Misalnya tidak boleh shalat saat haid, dan nifas. Ada hukum ‘iddah bagi muslimah. Dan banyak hal lainnya yang tujuannya adalah menjaga muslimah dengan baik. Bahkan setelah diteliti dengn ilmu sains, syariat ini  mempunyai manfaat  atau hikmah tersendiri untuk muslimah.

            Jika kita menemukan para feminis mengaku muslimah mengkritik ayat-ayat dan syariat Islam, jangan ditelan mentah-mentah. Sebab akan menjauhkan kita dari ajaran Islam. Mereka telah masuk dalam keilmuan Islam dan mengoyak-ngoyak hukum Islam yang semestinya bukan ranahnya. Mengartikan ayat-ayat Al- Qur`an dan hadits nabi Muhammad sesuai kebutuhan mereka. Menghembuskan syubhat-syubhat yang menyesatkan banyak muslimah.

            Tidak ada istilah feminis muslimah atau Islamis feminis. Karena tidak ada kaitan di dalamnya. Feminis adalah feminis.  Muslimah adalah muslimah. Kebanggaan terhadap agama Islam dan syariat Islam adalah tanda muslimah sejati.



……………………………



Ketidakadilan, ketertindasan, dan keterpurukan tak pernah ada dalam sejarah muslimah,

memasukkan nilai Barat dalam agama adalah sesuatu yang salah kaprah.



Sejarah telah membuktikan bahwa feminis dan muslimah berbeda,

 tidak perlu menyangkut pautkan sesuatu yang sejatinya tidak sama.



 Karena Islam dari dulu hingga kini memuliakan perempuan,

 hingga namanya tertulis menjadi surat dalam Al-Qur`an.



Allah menciptakan manusia berjenis laki-laki dan perempuan,

tidak ada jenis kelamin lainnya, apalagi gay atau lesbian.



 Banyak manusia menuntut kebebasan mutlak pada dirinya,

 padahal nafas dan nyawanya hanya ada ditangan-Nya.



Jika muslimah tak belajar untuk mengetahui pemikiran yang salah,

 ia akan terjerumus ke dalam luka yang mengangah.



 Jadikan dirimu kuat wahai muslimah,

 karna musuh Allah ingin menjerumuskanmu ke jalan yang salah.



Iman adalah pondasi dan ilmu adalah tiangnya,

 mari kita berjuang melawan kesesatan berfikir bersama-sama.



(Muslimah Pembawa Perubahan @avnie suhayla)

Muslimah Berperan Bukan Baperan


Muslimah Berperan Bukan Baperan

(Afni Fatmawathi Harits)



Tidak ada yang meragukan peran muslimah dalam menyusun batu bata peradaban Islam. Karena muslimah adalah Madrasah Peradaban itu sendiri. Dari rahimnya lahir generasi terbaik dan terdidik. Sejarah telah mencatat muslimah hebat pembawa perubahan. Menuliskan bakti mereka, dan bangga terhadap perjuangan serta pengorbanan mereka. 


Muslimah hadir mewarnai peradaban dan meyakinkan kita akan pentingnya sebuah peran. Peran apa pun, jika ikhlas dan totalitas, pasti akan membuat perubahan.  Bahkan, peran-peran muslimah sering menjadi gerakan pembaharuan dan perbaikan pada zamannya. Mencetak generasi hebat yang menaikkan martabat Islam.


Mari kita belajar pada generasi terbaik. Generasi yang dididik langsung oleh Rasulullah . Para Muslimah di sekitar Rasulullah adalah simbol keteladanan sejarah yang memukau. Para Muslimah di sisi Rasulullah memiliki peran yang hidup. Mereka telah menghimpun ilmu, membumikan akhlak, menguatkan syariat, mengokohkan semangat, dan mencerdaskan umat.  Mereka adalah Ibu peradaban Islam. Mereka berperan bukan baperan! 


Mari kita menelaah sirah sahabiyah. Kita akan dapati Ummahatul Mukminin (Ibu kaum beriman) dan muslimah lainnya, mencontohkan karakter dan akhlak yang mulia. Dimana antara satu dan yang lainnya mendalami peran dalam berbagai sektor perjuangan dakwah. 


Siapa yang tak mengenal Ibunda Khadijah i dengan pengorbanan dan keimanannya yang kokoh. Beliau hadir sebagai sosok yang pertama kali beriman disaat orang lain mendustakan Rasulullah . Beliau tak ragu sedikit pun untuk mengorbankan segala yang ia miliki untuk dakwah Rasulullah . Kesempurnaan akhlak dan kecerdasan sikap beliau menguatkan dakwah Rasulullah . Sehingga kepergiannya menjadi tahun berduka (‘Aamul Huzni) bagi Rasulullah .


Kemudian marilah kita memperhatikan peran Ibunda Aisyah i. Keluasan ilmu dan kecerdasan intelektualnya bak cakrawala. Beliau adalah madrasah para Ulama, baik dari golongan  sahabat atau tabi’in. Abu Musa Al-Asy’ari h berkata, “Ketika kami sahabat-sahabat Rasulullah , menghadapi kesulitan dalam memahami suatu Hadits, lalu bertanya kepada Ibunda Aisyah i, maka kami pasti mendapat pemecahannya”.


Di sisi lain ada Ibunda Hafsah i dengan keteguhan ibadahnya, hingga Allah dan Malaikat-Nya menggelarinya Sawwamah (ahli puasa) dan Qawwamah (ahli ibadah). Adakah yang lebih indah dari persaksian Allah dan Malaikat-Nya? Kita lihat pula kedermawanan Ibunda Zainab binti Khuzaimah. Banyak yang mencintainya karna keluruhan hati dan sikap kasih sayangnya pada sesama. Tak kalah hebatnya pengorbanan jihad dakwah para muslimah.  Mereka rela mengangkat pedangnya, tak takut kesakitan dan kesulitan yang akan dihadapi demi membela Islam dan Rasulullah .

Mereka telah berkorban dengan waktu, harta, bahkan nyawa. Untuk meninggikan syiar-syiar Islam. Tak peduli luka yang menganga, harta mereka yang berharga, apatah nyawa yang setiap jiwa pasti akan kembali kepada-Nya. Jika nafsu berkata, “Mengapa tubuh ini rela terluka?” maka dengan tegas iman mereka menjawab, “Untuk mencari kemulian di sisi Allah Yang Maha Esa”.  


Kemudian mari kita juga menelaah sejarah muslimah yang berperan dari masa ke masa. Bagaimana peran muslimah dalam mendidik generasi. Ibu para ulama dan umara (pemimpin). Penyongsong gerakan perbaikan yang membawa martabat Islam kembali berjaya. Salah satu sosok teladan Ibu Peradaban adalah Ibunda Syaikhul Islam Sufyan Al-Tsauri. Beliau sering mengevaluasi hasil belajar anaknya. Ada sebuah ungkapan Ibunda Sufyan yang menurut penulis sangat luar biasa, menggambarkan keshalihan dan keimanan beliau, “Wahai  anakku, pergilah menuntut ilmu. Setelah engkau menulis sepuluh huruf, lihatlah apakah menambah rasa takut, kesabaran, dan kebijaksanaan dalam dirimu. Jika tidak, jangan engkau teruskan. Ketahuilah bahwa itu akan membahayakanmu, dan tidak memberikan manfaat kepadamu”. 


Begitu pula Ibunda Imam Asy-syafi’i, Ibunda Imam Ahmad bin Hanbal, Ibunda Imam Bukhori dan banyak ulama lainnya yang dididik sendiri oleh Ibundanya karna yatim sejak kecil. Lihat peran hebat Ibunda yang shalihah dan cerdas. Mereka telah berperan dengan istimewa. Takkan ada yang bisa menggantikan posisinya. Mereka berperan bukan baperan.  


Masih terekam di benak kita, tokoh Pembebas Al-Quds, Shalahuddin Al-Ayubi. Beliau bukanlah tokoh tunggal dalam panggung kegemilangan sejarah. Generasi Shalahuddin adalah Generasi yang dipersiapkan dan dididik dengan baik. Dididik oleh para Ulama dan semua tokoh yang berperan dalam kiprah dakwah. 


Banyak muncul para ulama muslimah yang menghabiskan waktunya untuk mendidik generasi. Tak sedikit pula Ulama muslimah ini menjadi rujukan keilmuan pada zamannya seperti Syaikhah Fatimah binti Muhammad bin Ali Al-Bazzazah Al-Baghdadiyah. Ada juga Syaikhah Taj An-Nisa binti Fadhail bin Ali At-Takriti. Istri dari Abdul Qadir Al-Kilani. Ada pula Syaikhah Syams Ad-Dhuha, Syaikhah Jauharah binti Al-Hasan, Syaikhah Sulaf binti Abu Al-Barakat dan yang lainnya. Berkiprah di dunia pendidikan dan menjadikan peran ini sebagai nafas perjuangan mereka.


Bukan hanya di bidang pendidikan. Para muslimah dari golongan bangsawan juga turut berperan. Dengan Harta, mereka membuat madrasah, seperti Sayyidah Zumurrud Khatun binti Jauli. Dialah istri dari Sultan Buri Thaftakin. Kemudian Sitti Syam Zumurrud Khatun binti Ayyub yang merupakan saudara kandung dari Shalahuddin Al-Ayubi ikut berperan dalam perubahan. Ia mendirikan dua Madrasah dan juga pabrik obat dan Apotek besar sebagai pasokan obat untuk umat dan tentara Islam yang berjuang melawan pasukan Salib. 


Banyak juga peran muslimah lainnya dari semua kalangan ikut bergerak dalam merubah kondisi yang tadinya terpuruk menjadi lebih baik. Gerakan perubahan yang mereka lakukan adalah gerakan yang masif dan berkelanjutan. Visioner dan terukur. 


Gerakan ini tidak bisa dilakukan sendirian dan butuh banyak kekuatan dari berbagai bidang. Peran manusia memang terbatas, tapi bukan merupakan kelemahan. Muslimah hebat akan senantiasa berperan, di mana pun tempat yang ia dibutuhkan, hingga tercipta perubahan. 


  Lantas, apa alasan terkuat dan terkokoh agar muslimah berani mengambil peran? Dan apa yang bisa  menjauhi muslimah dari sifat baperan yang tidak pada tempatnya? Ia adalah iman. Iman yang kuat akan mendorong pemiliknya meraih cita-cita yang tinggi. Berusaha meraih ridha Tuhan -Nya. Mengharapkan kemulian di sisi-Nya. Hingga  syahid di jalan-Nya adalah cita-cita tertingginya.


Iman yang kuat akan mendorong pemilikinya memiliki cita-cita yang mulia. Iman yang agung tidak akan rela dengan sesuatu yang rendah. Tidak mampu dengan kehinaan. Tidak sanggup dengan kelemahan. Meski tubuhnya lelah, pikirannya ringkih. Namun imanya membara,  ia akan bangkit. Melawan setiap rasa dan mengubahnya menjadi kerja nyata untuk agama, untuk dakwah dan untuk orang yang membutuhkannya. Wahai muslimah mari berperan bukan baperan!


Kematangan sikap menyebabkan muslimah kerap gelisah,

dengan kondisi umat yang semakin tak terarah

Keikhlasan jiwanya bangkit mencakar Bumi,

pagi dan petang ia serahkan untuk mendidik generasi



Dengan sebuah keyakinan dan mimpi yang tinggi,

perannya di Bumi melangitkan prestasi dan apresiasi

Langkahnya tak rapuh, perjuangannya tak sia-sia,

meski jasadnya menua tapi jiwanya remaja, cita-citanya membaja



Yang mendorong mereka adalah keimanan,

 Karna acapkali uang dan kekuasan menjadi beban peradaban

Sejatinya, muslimah bukanlah makhluk lemah,

namun mutiara indah yang seringkali belum terasah





Sekecil apa pun peran, tetaplah merupakan bentuk perjuangan,

bertahan dan kuatkan barisan, hingga Allah beri balasan dengan beribu kebaikan



                                                    (Muslimah Pembawa Perubahan; avnie suhayla)




Kesan dan Pesan Wisuda Mahasiswi STIU Al-Hikmah Jakarta




Kesan dan Pesan Wisuda Mahasiswi STIU Al-Hikmah Jakarta


( Afni Fatmawathi)  




معالي مدير كلية الحكمة للدراسات الإسلامية ، فضيلة الأستاة بخاري الماجستير

و أصحاب الفضيلة جميع الأساتذة والمعالمين

وأصحاب السعادة والفرح زملاء الخرجين

وكذلك ضيوفنا الكرام

أرهب بكم وأحييكم تحية الإسلام

السلام عليكم ورحمة الله وبراكاته

الحمد لله الذي خلق السموات و الأرض و جعل الظلمات و النور ثم الذين كفروا بربهم يعدلون، لا يحصى نعمها العادون، و لا يؤدى شكره المتحمدون، و لا يبلغ مدى عظمته الواصفون، بديع السموات و الأرض، إذا قضى أمرا فإنما يقول له كن فيكن.

وأشهد أن محمد عبده الأمين و عبده المكين، حسن الله به اليقين، و أرسله إلى خلق أجمعين، بلسان عربي مبين، بلغ الرسالة، و أظهر المقالة، و نصح الأمة، و كشف الغمة، و جاهد في سبيل الله حتى أتى له اليقين، فصلى الله على محمد سيد المرسلين، و على أهل بيته الطيبين، و أصحابه المنتخبين، أزواجه الطاهرات أمهات المؤمنين، و تابعيهم بإحسان إلى يوم الدين، أما بعد:

أقوم بين أيديكم ولست بخيركم، وإنني لا أتشرف بهذا المقام حصالة عن نفسي ونيابة عن إخواني و زملائي الخرجين. يا أيتها الأساتذة و الحضور إن مشاركتكم حفلنا مما يزيد سعادتنا وفرحتنا.

 أيها حفل الكريم مضت الأيام والأعوام درسنا وتعلمنا، وراجعنا، وسهرنا ، و تعبنا واختبرنا بالإمتحانات ليست بسهلة. كنا في تلك الأيام مجدين مجتهدين  ضاحكين متعبين بل إن منا باكين. الحب لله يجمعنا تحت ثقف واحد تعلمنا، من هذه الكلية المشرفة المباركة طلبنا العلوم من معينها الصافى في شتى العلوم والمعارف خاصة علوم القرآن والتفسير لنخرج إلى العالمين دعات و معلمي الخيرولأن نكون مرأة لكل المهتدين.


Hadirin yang berbahagia,  Perkenankanlah kami menoleh pada waktu yang tlah berlalu, ketika wajah-wajah yang haus akan ilmu, semangat memahami Al-Qur’an begitu menggebu, cerminan ketulusan, kesabaran, pengorbanan seorang guru yang ingin kami tiru, dan begitu banyak cerita dan kenangan indah yang tak bisa kami ceritakan satu-persatu.  STIU DI Al-HIkmah bagi kami adalah rumah kedua, sekian lamanya kami disini, ditempa, dan dididik.  STIU DI AL-HIkmahlah yang menjadikan siapa kami hari ini. kami berangkat dari berbagai penjuru Indonesia, dari latar belakang dan keadaan yang berbeda, namun ketika langkah  menginjakkan kaki di kampus tercinta visi misi kami terarah dan berpadu menjadi satu, menjadikan Al-Qur’an sebagai syiar dakwah kami. Disini kami dipersaudarakan, disini kami lalui segala penuh suka cita, rasa-rasa yang tak tergambarkan bagaimana. Hingga hari ini hari yang penuh haru-biru , menyusup di setiap sendi-sendi tubuh kami. Tak ada kata lain selain ucap syukur yang mendalam atas anugrah yang diberikan Allah Azza wa Jalla hari ini.




ثم نشكر أساتذتنا الذين بذلوا جهدهم حتى أنشأوا جيلا مشغولين بالعلم. وشكرنا لكم أيها الأساتذة، أن لا ننسى فضلكم علينا و أن ندعوكم بأحسن الدعاء والله يجادل الإحسان إحسانا. نعدكم أيها الأساتذة أن نلتمس كل ما هو طييب و نافع من أجل أن ترتقي أمتنا من جديد وأن تتسلق كل حضارة العلم كما أردها أن تكون. مبارك لكليتنا، ومبارك لأمتنا.

والشكر موصول إلى جميع منصوب كلية الحكمة للدراسات الإسلامية من الموظفين و العاملين وكل من له دور في هذا النجاح.


Teruntuk ayahanda dan ibunda tercinta, tak sedikit pun usaha kami bisa membalas segala cintamu pada kami, peluhmu, keringatmu, doa-doamu, tetesan air matamu , nasihatmu, kasih sayangmu , seluruh usahamu yang kami ketahui maupun tidak kami ketahui selama ini,  hingga saat ini kami bisa berada disini menyelesaikan studi kami. Beribu maaf Atas segala kekurangan dan kekhilafan kami. Dan  terimakasih yang terdalam yang setulus-tulusnya dari kami anakmu atas segala perjuanganmu, semoga Allah memanjangkan umurmu dengan penuh kebarkahan. Dan Allah jadikan kami anak yang sholih-sholihah berguna bagi agama nusa dan bangsa.


أيها الخريجون، أنتم نجوم هذا اليوم نسأل الله أن يجعلني وإياكم قمرا ينير الأمة إلى يوم القيامة. هذه أمانة عظيمة  نحمله على أعناقنا وأكتافنا ، فراكب الله تعالى في مهنتكم و وظيفتكم وهي دعوة إلى الله  تعالى. نشتشعر فيه حجم المسئولية فلا تضيعوا كل فرصة دعوية التي وهبه الله لكم. ولا تكتموا ما حصلتم  عليه من العلم من أساتذتكم. فإن الأمة بأمس الحاجة إلى علومكم.  


Terakhir sebuat bait syair kuhadiahkan untukmu rekan-rekanku, wisudawan dan wisudawati, calon pendidik, pejuang, dan pembawa perubahan:


Biarlah burung pergi terbang tinggi

Suatu saat ia pasti akan kembali

Meski telah menjadi alumni

Ingatlah ada kewajiban mengabdi untuk umat dan negri



Sang pahlawan maju ke medan perang

Dengan gagah ia tumpas semua musuhnya dengan pedang

Wahai kawan,.. murnikan keikhlasan tekadkan untuk berjuang

Umur yang mungkin tak panjang jangan sia-siakan

Kutunggu kabarmu di gerbang kesuksesan yang penuh keberkahan



Jam dinding berdetak begitu kencang

Mengguncang hatiku yang saat ini tak karuan

Jangan sesalkan adanya perpisahan yang merupakan keniscayaan

Semoga Allah kumpulkan kita semua  kelak di syurgaNYa bersama orang-orang beriman.



Billahi taufiq wal hidayah ………..

Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh…







Avnie suhayla

K-Link Ballroom

Jakarta, 12 -12 - 2019

Surat untuk Penghafal Al-Qur'an

Surat untuk Penghafal Al-Qur'an

(Tetap menghafal di rumah saat pandemic covid-19)



Assalamualaikum warahmatullah


Pesan ini untuk para penghafal Al-Qur’an, murid ustadzah yang sholihah, yang ustadzah cintai, sayangi dan banggakan.Pesan ini untuk Tazkiya, alifa, neyla, alya, ayla, almira, kya, syakira, nindy, dila, nayla, mufida,  dan najwa yang sedang di rumah  bersama keluarga tersayang.


Kalian bagaimana kabarnya? Semoga kalian beserta keluarga selalu sehat dalam lindungan Allah SWT dan terjaga dari virus corona yang sedang mewabah di seluruh dunia.


Mungkin kalian ada yang tau bahwa proses KBM telah usai tanggal 30 april kemarin, sekolah sudah libur dan waktunya kalian menikmati beneran liburan di rumah. Iyaa, sekolah sudah selesai. Tapi menghafal apa sudah selesai? Memang dalam kalender pendidikan  sih sudah selesai. Tapi…. Tidak libur bagi seorang penghafal Al-Quran. Tidak ada hari tanpa  bersama Al-Qur’an bagi seorang penghafal Al-Quran. Kenapa? Karna bagi seorang penghafal Al-Quran, membersamai Al-Qur’an adalah oxygen. Jika jauh ia akan kesulitan bernafas, dadanya akan sesak, hatinya akan sempit. Kenapa? Karna Al-Quran adalah cahaya, jika ia menjauh dari Al-quran maka ia akan tersesat, dunianya akan gelap , dan tak aka nada kehidupan.


Untuk itulah ustadzah meminta kalian untuk tetap membersamai Al-Quran, tetap setoran ziyadah maupun murajaah, dan yang mkj tetap mkj sampai ukj dan seterusnya. Agar kalian tetap membersamai cahaya, dan tetap bersma oxygen.


Dalam hal ini ustadzah mintakalian untuk ikhlas, iklas dalam membersamai Al-Qur’an. Agar kalian diberi keberkahan sebagai penghafal Al-Quran agar dicintai Allah, mau kan dicintai Allah. Gak semua orang loo yang bisa dicintai Allah, hanya orang2 yang ikhlas  dalam beribadah yang cintai

Ustadzah juga minta kalian untuk bersabar, bersabar dalam menjalani prosesnya, meskingantuk, jenuh, pusing, capek karna puasa, malas , dan alasan lainnya. Sabarlah nak,…. Karna hadianya itu syurga hadiahnya itu mahal, hadiahnya itu luar biasa syurga. Hadiannya  bukan kipas angin, tv, atau lainnya


Ustadzah juga minta kalian untuk berusaha, bersungguh-sungguh. Ini adalah bulan yang begitu baik. bulan Ramdhan. Dimana pahala dilpat gandakan. Orang yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapat banyak kebaikan di bulan ini. Kalian sudah belajar kan sebuah mahfudzot man jadda wa jada. Siapa yang bersungguh-sungguh pasti ia akan berhasil. Maka bersungguh-sungguhlah agar Allah mengambulkan impianmu menjadi pengahafal Al-Quran, bersungguh-sungguhlah agar malaikat sibuk mencatat kebaikanmu , sibuk mencatat lelahmu, usahamu, kerja kerasmu.



Bersungguh-sungguhlah agar kalian pantas menjadi pengahfal Al-Quran. Karna the real penghafal Al-Quran adalah ia yang bersungguh-sungguh seberapa pun panjangnya waktu yang ia butuhkan. Seberapa pun usaha yang ia harus keluarkan. The real penghafal Quran itu bukan orang sembarangan, tapi ia yang bersungguh-sungguh!! Dan usatdzah yakin seyakin –yakinnya the real penghafal quran itu adalah kalian. Ustadzah yakin kalian pantas , ustadzah yakin kalian bisa. Orang tua dan seluruh ustad ustadzah mendoakan dan mendukung perjuangan kalian. Maka raihlah impian itu dengan kesungguhan kalian.


Dan nak…. Lihat siapa yang ada selalu berada disisi klian. Ayah dan bunda,yang selalu memberikan dukungan terbaik untuk kalian. Yang selau mendoakan kalian di setiap sujudnya dan setiap aktifitasnya, yang selalu mengutamakan kalian dan berusaha memberikan yang kalian butuhkan meski kadang kalian kurang menyukainya. Kenapa? Karena itu adalah bahasa cinta? Yaaa itu bahasa cinta orang tua kalian pada kalian. Anak-anak yang sangat dicntai mereka. Yang melahirkan kalian, mendidik, dan menjaga kalian.


Tanpa kalian ketahui mereka mungkin menangis dan kecewa dengan sikap kalian yang kurang dewasa, tidak mau diatur, masih suka ngambek, tidak mau dinasehati. Nak…. Jangan tega begitulah rasa cinta mereka itu besar melebihi cinta kalian pada mereka. Yaaajangan lah sampai membeuat mereka kecewa ketika kalian di rumah. Dulu saat di pondok kalian bilang rindu, seharusnya ketika di rumah kalian bisa berbakti dengan sebaik-baiknya di rumah. Balas cinta itu dengan akhlak dan sikap kaian. Biaya sekolah itu mahal nak!  Tapi mereka tidak peduli, mereka lebih baik lelah mencari nafkan untuk kebaikan kalian, pendidikan kalian, impian kalian. Itu yang lebih mahala dari semuanya.


Maka jika kalian mulai malas, mulai bad mood, mulai jenuh, coba lah lilhat kembali foto keluarga. Coba lihat foto ayah dan bunda. Dan lihat foto2 masa kecil yang  kalian masih dalam asuhan mereka.

Taukah kalian, kalian sekrang adalah dalam tahap menuai. Sedang waktunya dididik, di bina. Layaknya pada yang memang waktunya untuk ditanaman. Kalian taukan cara menaman yang baik pasti harus dengan masa2 yang sulit. Sekali lagi bersabarlah! Suatu saat waktu memanem pasti dating. Kalian menghafal dengan susah hari ini esok kalian akan merasakan hasilnya. Dan proses ini agak sedikit melelahkan nak, maka izin orang tuamu dan para uasatidzmu membantu agar kamu bisa melalui masa2 proses belajr ini dengan baik. agar kalian menjadi anak yang hsolihah, sukses bahagia duna akhirat. Dan bisa bermanfaat untuk banyak orang. Dan saat itu kalian baru menyadari betapa sayangnya orang tua dan guru-guru kalian. 


Demi kebaikanmu, demi kebahagianmu, dan kesuksesanmu , orang tua dan para asatidz rela membantu maka izinkan yaa nak, sama sekali bukan untuk mengambil kebebasan untk bermain, mengekangmu, memnjarakanmu, sama sekali tidak. Tap untuk kebaikanmu. Agar impianmu terwujud agar kamu tidak mnyesal suatu saat nanti. Karena pernah menyerah dengan keadaan hari ini.

Kalian harus yakin kalian bisa!!! Karna kalian tidak sendiri semuanya mendukungmu nak!.

Kita semua berharap musibah corona segera berkahir, agar kita bisa bertemu kembali di pesatren tercinta. Kembali menggai  mimpi dan merangkai masa-masa indah di sekolah.

Mungkin cukup ini saja dari ustadzah , salam untuk ayah ibundamu sehat-sehat selalu dan tetap semangat.


Wassalamualaikum warahmatullah  

avnie suhayla

Buta Keadilan


Buta Keadilan




Hukum Berkeadilan kadang tidak adil
Hukum berkeadilan kadang membuat peran pejuang menjadi kerdil
Para penjahat didukung menjadi kancil
Hukum berkeadilan ternyata hanya slogan, tidak real
Mungkin penegak hukumnya sedang labil

Kekerasan yang menyebabkan mata menjadi buta
Tapi buta akan kebenaran, ternyata lebih menyiksa
Menyiksa setiap oknum yang dianiaya yang katanya dengan  tak sengaja
Menyiksa setiap hati yang tak rela dan tak tega akan dusta

Persidangan seperti lelucon, hasilnya pun menyilisihi akal sehat
Kejanggalan tidak diperhatikan, pasalnya persidangan Hanya sebagai syarat
Betapa buruknya persidangan yang Mempertontonkan senyum para penjahat
Jika tidak bisa memimpin dengan adil, lebih baik bapak rehat
Kami muak dengan mulat yang dengan uang bisa tersumbat





p e l a t i h a n jurnalistik - ppt download

p e l a t i h a n jurnalistik - ppt download : Ciri utama naskah jurnalistik: Jenis tulisan : 1. Non Fiksi = Isinya berupa data dan fakta ...